Senin, 11 Juli 2011

BAGAIMANA PENDIDIKAN KITA SELENGGARAKAN




BAGAIMANA PENDIDIKAN KITA SELENGGARAKAN 
UNTUK MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BAIK  ?
( Rahmat Sahid, Pasca UMS 2011)
            Pendidikan merupakan keharusan setiap manusia untuk mewujudkan dan  menunjukkan hakikat, harkat dan derajatnya. Proses pendidikan akan berlangsung seumur hidup, dan selanjutnya akan membentuk kepribadian manusia. Kepribadian setiap individu dalam masyarakat akan mencerminkan kepribadian bangsa seutuhnya.
            Dalam pasal 3 UU no. 20 tahun 2003 tentang SisDikNas disebutkan bahwa ‘ “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Hal ini menjelaskan bahwa  pendidikan akan menghasilkan manusia sempurna baik secara kodrat ,kedudukan dan sifatnya. Hal yang sangat penting, tetapi dirasakan ada perubahan hasil akhir-akhir ini , adalah terdegradasinya pembentukan akhlak mulia.
            Prinsip penyelenggaraan pendidikan dalam UU SisDikNas menyuratkan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses pendidikan dalam arti sempit tak terlepas dari interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam pemberdayaan dan pendewasaan manusia. John Locke dalam teori Tabularasa / Empirisme mengatakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas putih yang akan diisi pendidikan . Peran lingkungan dalam proses pendidikan akan dominan memberi warna yang akan membentuk perilaku kepribadian dan kemampuan anak didik.
            Akhir-akhir ini, sangat kita rasakan banyaknya perilaku anak didik yang jauh menyimpang dari tujuan yang diharapkan. Banyaknya perilaku penyimpangan yang dilakukan anak didik dengan pelanggaran- pelanggaran tata tertib atau justru mengarah pada tindak kriminal, mengindikasikan adanya hal yang keliru atau kurang  dalam  proses pendidikan . Jika kita mengharapkan adanya tatakrama, kesopanan terlaksana dalam kehidupan mereka, sungguh sangat menyedihkan. Munculnya terapan teknologi yang seharusnya menyejahterakan dan mempermudah hidup manusia ternyata banyak dampaknya jika tidak dibarengi dengan pembentukan karakter keimanan tiap individu.
            Upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan sekaligus membentuk karakter bangsa sudah diupayakan oleh pemerintah. Dalam setiap jenjang , tingkatan, dan jenis pendidikan telah dikonstruksi kurikulum yang sempurna pada masanya. Kurikulum yang berlaku sekarang ini direncanakan,diprogram,dihasilkan dan  dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa aspek nilai pendidikan, diantaranya adalah peningkatan iman dan taqwa,peningkatan akhlak mulia . Melihat hal yang demikian, maka sangat penting untuk mengedepankan proses pendidikan yang mengedepankan pembentukan akhlak mulia dan keimanan anak didik.
            Dari uraian yang ada di atas pendidikan baik dalam arti luas maupun sempit, maka sangat penting dan mendesak perlu dilaksanakan pendidikan yang diantaranya adalah mengedepankan pembentukan akhlak mulia, keimanan dan ketaqwaan. Hal- hal yang perlu diwujudkan dalam proses pendidikan baik dalam arti luas maupun sempit,adalah sebagai berikut:
1.      Pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran sesuai dengan ciri khas dan karakter masing masing.
2.      Menambah mata pelajaran yang berdiri sendiri yaitu PENDIDIKAN BUDI PEKERTI pada jenjang dan tingkat pendidikan yang ada
3.      Menghidupkan kembali pedoman pelaksanaan P4. dengan corak dan paradigma baru.
4.      Pemberian teladan yang nyata dalam setiap perilaku dari semua pendidik, pemimpin pada tiap tingkatan, dengan pemberian sanksi tegas bagi pelanggarnya.
5.      Mengutamakan proses dan bukan hanya hasil dalam pendidikan beserta penilaiannya.
6.      Tidak membebani pendidik dengan target-target yang bersifat prakhmatis yang mengarahkan pada praktik kecurangan seperti halnya penilaian.
Mengingat pentingnya proses penyelenggaraan pendidikan yang holistik sesuai dengan tujuan, fungsi pendidikan bangsa Indonesia sebagai pembentuk karakter bangsa, maka beberapa usulan tertera diatas,akan lebih melengkapi dan menyempurnakan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar